Home / News / Internasional
Dari Buruh Pabrik hingga Presiden Korea Selatan: Inilah Sosok Lee Jae Myung yang Gantikan Yoon Suk Yeol
04 Jun 2025 - Dbmedianews
Author: Janina Canakya Janissary
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
24 0

DB NEWS - Usai pemecatan Presiden Yoon Suk Yeol yang memicu kekacauan nasional, Korea Selatan kini resmi memiliki pemimpin baru. Lee Jae Myung, mantan buruh pabrik yang kini menjadi Presiden ke-14, resmi ditetapkan pada Rabu (4/6) setelah unggul dalam pemilu bersejarah.

Lee meraih 49,42% suara, mengalahkan kandidat dari Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa, Kim Moon-soo. Tingkat partisipasi pemilih mencapai 79,4%, tertinggi sejak 1997.

"Masa jabatan presiden dimulai saat pemenangnya dikonfirmasi, jadi saya sekarang akan mengkonfirmasi waktunya. Waktu saat ini adalah 6.21 pagi (21.21 GMT)," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Nasional Roh Tae-ak, Rabu (4/6).

"Komisi Pemilihan Umum Nasional dengan ini mendeklarasikan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat sebagai presiden terpilih," imbuhnya.

Usai disahkan kemenangannya oleh Komisi Pemilihan Nasional (NEC) dalam sidang pleno, Lee Jae-myung hari ini secara resmi memulai masa jabatan lima tahunnya sebagai presiden tanpa melalui masa transisi. 

Ia langsung mengambil alih tugas-tugas kepresidenan, termasuk sebagai panglima tertinggi, dari penjabat Presiden Lee Ju-ho.

Apakah Lee Jae Myung bisa membawa Korea Selatan ke arah yang lebih progresif di era pasca-Yoon?

Lee diperkirakan akan mengemban jabatan dengan sejumlah tantangan besar. 

Mulai dari perlambatan ekonomi dan tensi perdagangan global hingga meningkatnya kekhawatiran atas hubungan militer antara Pyongyang yang memiliki senjata nuklir dan Moskow.

Ia juga dihadapkan pada tugas memimpin negara yang masih belum pulih dari gejolak yang dipicu oleh deklarasi darurat militer Presiden Yoon pada bulan Desember. 

Belum lagi bangkitnya gerakan sayap kanan yang menurut para pakar pembangunan telah mengguncang rasa demokrasi kolektif di Korea Selatan.

Dalam pidato yang disampaikan kepada para pendukungnya pada Rabu pagi, Lee mendorong masyarakat Korea Selatan untuk melangkah ke depan dengan penuh harapan dan membuka lembaran baru mulai hari ini.

“Meskipun kita mungkin telah berselisih untuk sementara waktu, bahkan mereka yang tidak mendukung kita tetaplah warga negara Republik Korea,” katanya.

Ia turut menyampaikan komitmennya untuk “mengejar dialog, komunikasi, dan kerja sama” dengan Korea Utara yang secara teknis masih dalam status perang dengan Korea Selatan. 

“Untuk menemukan jalan menuju hidup berdampingan secara damai dan kemakmuran bersama,” slogannya.

Hari pertama masa kepresidenan Lee dijadwalkan dimulai dengan briefing via telepon dari komandan tertinggi militer, sebagai tanda resmi pengalihan kendali operasional negara.

Setelah itu, ia kemungkinan akan melakukan kunjungan ke Pemakaman Nasional, sebuah tradisi yang dijaga oleh para presiden sebelumnya, termasuk Yoon. 

Lee juga dijadwalkan mengikuti upacara pelantikan berskala kecil di Majelis Nasional pada pukul 11 siang waktu setempat.

Lantas, bagaimana profil dan rekam jejak karir Lee Jae Myung?

Profil Presiden Lee Jae Myung

Lee Jae Myung lahir pada tahun 1963 di sebuah desa terpencil di Andong, Provinsi Gyeongsang Utara, sebagai anak kelima dari tujuh bersaudara. 

Pada masa itu, Korea Selatan tengah berada dalam kondisi ekonomi yang sangat terpuruk, dengan PDB per kapita setara dengan negara-negara di kawasan sub-Sahara Afrika.

Seperti banyak keluarga lain yang menyadari tingginya angka kematian bayi kala itu, orang tua Lee menunda pencatatan kelahirannya selama sekitar satu tahun. Inilah yang menyebabkan tanggal resmi kelahirannya tercatat sebagai tahun 1964.

Lee dibesarkan dalam keluarga yang hidup dalam kemiskinan ekstrem, bahkan jika dibandingkan dengan standar waktu itu. 

Setelah lulus dari sekolah dasar, ia memutuskan untuk pindah ke Seongnam, Provinsi Gyeonggi, guna mencari penghidupan. 

Di sana, ia bekerja sebagai buruh remaja di sebuah pabrik jam dengan upah hanya 200 won per hari (sekitar Rp2.371), demi membantu menopang kebutuhan keluarganya.

Saat berusia 15 tahun, Lee mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan cacat permanen pada lengan kirinya. 

Meski menghadapi cobaan berat, Lee tidak membiarkan hal itu menentukan masa depannya. 

Dalam pidato yang disampaikan pada tahun 2022, Lee menyatakan, "Kemiskinan bukanlah dosa, tetapi saya selalu peka terhadap ketidakadilan yang saya alami karena kemiskinan."

Walau sempat tidak mengikuti pendidikan formal selama beberapa waktu, Lee berhasil menyelesaikan jenjang sekolah menengah pertama dan atas dengan cara belajar mandiri di luar jam kerjanya. 

Pada tahun 1982, ia berhasil meraih beasiswa untuk melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Chung-Ang. 

Selama masa kuliahnya, peristiwa Pemberontakan Gwangju pada tahun 1980 menjadi titik balik yang menginspirasi Lee untuk mendedikasikan hidupnya pada perjuangan keadilan sosial dan membela mereka yang terpinggirkan.

Simak halaman selanjutnya untuk mengetahui jejak karir politik Lee Jae Myung.

Home / News / Internasional
Dari Buruh Pabrik hingga Presiden Korea Selatan: Inilah Sosok Lee Jae Myung yang Gantikan Yoon Suk Yeol
04 Jun 2025 - Dbmedianews
Author: Janina Canakya Janissary Janina Canakya Janissary
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
24 0
 

DB NEWS - Usai pemecatan Presiden Yoon Suk Yeol yang memicu kekacauan nasional, Korea Selatan kini resmi memiliki pemimpin baru. Lee Jae Myung, mantan buruh pabrik yang kini menjadi Presiden ke-14, resmi ditetapkan pada Rabu (4/6) setelah unggul dalam pemilu bersejarah.

Lee meraih 49,42% suara, mengalahkan kandidat dari Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa, Kim Moon-soo. Tingkat partisipasi pemilih mencapai 79,4%, tertinggi sejak 1997.

"Masa jabatan presiden dimulai saat pemenangnya dikonfirmasi, jadi saya sekarang akan mengkonfirmasi waktunya. Waktu saat ini adalah 6.21 pagi (21.21 GMT)," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Nasional Roh Tae-ak, Rabu (4/6).

"Komisi Pemilihan Umum Nasional dengan ini mendeklarasikan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat sebagai presiden terpilih," imbuhnya.

Usai disahkan kemenangannya oleh Komisi Pemilihan Nasional (NEC) dalam sidang pleno, Lee Jae-myung hari ini secara resmi memulai masa jabatan lima tahunnya sebagai presiden tanpa melalui masa transisi. 

Ia langsung mengambil alih tugas-tugas kepresidenan, termasuk sebagai panglima tertinggi, dari penjabat Presiden Lee Ju-ho.

Apakah Lee Jae Myung bisa membawa Korea Selatan ke arah yang lebih progresif di era pasca-Yoon?

Lee diperkirakan akan mengemban jabatan dengan sejumlah tantangan besar. 

Mulai dari perlambatan ekonomi dan tensi perdagangan global hingga meningkatnya kekhawatiran atas hubungan militer antara Pyongyang yang memiliki senjata nuklir dan Moskow.

Ia juga dihadapkan pada tugas memimpin negara yang masih belum pulih dari gejolak yang dipicu oleh deklarasi darurat militer Presiden Yoon pada bulan Desember. 

Belum lagi bangkitnya gerakan sayap kanan yang menurut para pakar pembangunan telah mengguncang rasa demokrasi kolektif di Korea Selatan.

Dalam pidato yang disampaikan kepada para pendukungnya pada Rabu pagi, Lee mendorong masyarakat Korea Selatan untuk melangkah ke depan dengan penuh harapan dan membuka lembaran baru mulai hari ini.

“Meskipun kita mungkin telah berselisih untuk sementara waktu, bahkan mereka yang tidak mendukung kita tetaplah warga negara Republik Korea,” katanya.

Ia turut menyampaikan komitmennya untuk “mengejar dialog, komunikasi, dan kerja sama” dengan Korea Utara yang secara teknis masih dalam status perang dengan Korea Selatan. 

“Untuk menemukan jalan menuju hidup berdampingan secara damai dan kemakmuran bersama,” slogannya.

Hari pertama masa kepresidenan Lee dijadwalkan dimulai dengan briefing via telepon dari komandan tertinggi militer, sebagai tanda resmi pengalihan kendali operasional negara.

Setelah itu, ia kemungkinan akan melakukan kunjungan ke Pemakaman Nasional, sebuah tradisi yang dijaga oleh para presiden sebelumnya, termasuk Yoon. 

Lee juga dijadwalkan mengikuti upacara pelantikan berskala kecil di Majelis Nasional pada pukul 11 siang waktu setempat.

Lantas, bagaimana profil dan rekam jejak karir Lee Jae Myung?

Profil Presiden Lee Jae Myung

Lee Jae Myung lahir pada tahun 1963 di sebuah desa terpencil di Andong, Provinsi Gyeongsang Utara, sebagai anak kelima dari tujuh bersaudara. 

Pada masa itu, Korea Selatan tengah berada dalam kondisi ekonomi yang sangat terpuruk, dengan PDB per kapita setara dengan negara-negara di kawasan sub-Sahara Afrika.

Seperti banyak keluarga lain yang menyadari tingginya angka kematian bayi kala itu, orang tua Lee menunda pencatatan kelahirannya selama sekitar satu tahun. Inilah yang menyebabkan tanggal resmi kelahirannya tercatat sebagai tahun 1964.

Lee dibesarkan dalam keluarga yang hidup dalam kemiskinan ekstrem, bahkan jika dibandingkan dengan standar waktu itu. 

Setelah lulus dari sekolah dasar, ia memutuskan untuk pindah ke Seongnam, Provinsi Gyeonggi, guna mencari penghidupan. 

Di sana, ia bekerja sebagai buruh remaja di sebuah pabrik jam dengan upah hanya 200 won per hari (sekitar Rp2.371), demi membantu menopang kebutuhan keluarganya.

Saat berusia 15 tahun, Lee mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan cacat permanen pada lengan kirinya. 

Meski menghadapi cobaan berat, Lee tidak membiarkan hal itu menentukan masa depannya. 

Dalam pidato yang disampaikan pada tahun 2022, Lee menyatakan, "Kemiskinan bukanlah dosa, tetapi saya selalu peka terhadap ketidakadilan yang saya alami karena kemiskinan."

Walau sempat tidak mengikuti pendidikan formal selama beberapa waktu, Lee berhasil menyelesaikan jenjang sekolah menengah pertama dan atas dengan cara belajar mandiri di luar jam kerjanya. 

Pada tahun 1982, ia berhasil meraih beasiswa untuk melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Chung-Ang. 

Selama masa kuliahnya, peristiwa Pemberontakan Gwangju pada tahun 1980 menjadi titik balik yang menginspirasi Lee untuk mendedikasikan hidupnya pada perjuangan keadilan sosial dan membela mereka yang terpinggirkan.

Simak halaman selanjutnya untuk mengetahui jejak karir politik Lee Jae Myung.

Tautan telah disalin ke clipboard!