Beberapa penggemar merasa bahwa perubahan yang terjadi antara trailer pertama dan kedua mencerminkan kurangnya visi yang jelas dalam adaptasi ini.
Terlebih setelah permasalahan senjata teratasi, kini penggemar menyoroti 2 hal lain yakni tampilan dokkaebi (goblin) dan papan skenario yang tampak sederhana.
Trailer kedua dari live action ini menunjukkan potongan kisah yang lebih panjang dari awal kehancuran dunia dan kemunculan dokkaebi yang mengumumkan sistem skenario bertahan hidup.
Kim Dok Ja (Ahn Hyo Seop) seorang pekerja kantoran biasa, menyadari bahwa cerita novel yang ia baca kini berubah menjadi kenyataan.
Dengan pengetahuannya akan alur cerita novel tersebut, ia memutuskan untuk mengumpulkan membuat kelompok demi bertahan hidup dari skenario dalam dunia yang hancur.
Dokkaebi Bi Hyung yang pertama kali muncul dalam trailer tersebut memiliki tampilan jauh berbeda dengan penampakannya di versi webtoon.
Hal ini langsung menimbulkan munculnya beragam komentar dari para penggemar ORV di media sosial.
Netizen di salah satu media sosial, menuliskan komentar soal desain dari Dokkaebi Bi Hyung dalam trailer live action itu.
“Si bihyung kok jadi bulet kek labubu 😭,” tulis @kati*** di kolom komentar Tik Tok.
“Ini konsepnya gimana?? bihyung yang fluffy jadi polosan hologram gituuu” tulis @cayt*** di kolom komentar Tik Tok.
Menurut fans, kemunculan Bi Hyung tersebut seharusnya menjadi momen yang menegangkan, namun kesan tersebut agak kurang tersampaikan karena sosok karakternya dalam live action.
Dalam banyak adaptasi live action, perubahan visual karakter non-manusia seperti goblin memang sering menimbulkan kontroversi.
Hal serupa terjadi pada karakter Ryuk dalam Death Note versi Netflix, atau Sonic dalam film pertama yang bahkan memaksa studio melakukan redesign besar-besaran.
Akan tetapi, para penggemar cukup lega dengan tetap digunakannya pedang sebagai senjata utama para karakter.
Mereka berharap agar film ini dapat mempertahankan elemen-elemen kunci dari cerita asli secara konsisten, tanpa terombang-ambing dengan pendekatan yang berbeda.
Simak juga harapan dari para penggemar tentang kelanjutan cerita dari seri live action ini…
Beberapa penggemar merasa bahwa perubahan yang terjadi antara trailer pertama dan kedua mencerminkan kurangnya visi yang jelas dalam adaptasi ini.
Terlebih setelah permasalahan senjata teratasi, kini penggemar menyoroti 2 hal lain yakni tampilan dokkaebi (goblin) dan papan skenario yang tampak sederhana.
Trailer kedua dari live action ini menunjukkan potongan kisah yang lebih panjang dari awal kehancuran dunia dan kemunculan dokkaebi yang mengumumkan sistem skenario bertahan hidup.
Kim Dok Ja (Ahn Hyo Seop) seorang pekerja kantoran biasa, menyadari bahwa cerita novel yang ia baca kini berubah menjadi kenyataan.
Dengan pengetahuannya akan alur cerita novel tersebut, ia memutuskan untuk mengumpulkan membuat kelompok demi bertahan hidup dari skenario dalam dunia yang hancur.
Dokkaebi Bi Hyung yang pertama kali muncul dalam trailer tersebut memiliki tampilan jauh berbeda dengan penampakannya di versi webtoon.
Hal ini langsung menimbulkan munculnya beragam komentar dari para penggemar ORV di media sosial.
Netizen di salah satu media sosial, menuliskan komentar soal desain dari Dokkaebi Bi Hyung dalam trailer live action itu.
“Si bihyung kok jadi bulet kek labubu 😭,” tulis @kati*** di kolom komentar Tik Tok.
“Ini konsepnya gimana?? bihyung yang fluffy jadi polosan hologram gituuu” tulis @cayt*** di kolom komentar Tik Tok.
Menurut fans, kemunculan Bi Hyung tersebut seharusnya menjadi momen yang menegangkan, namun kesan tersebut agak kurang tersampaikan karena sosok karakternya dalam live action.
Dalam banyak adaptasi live action, perubahan visual karakter non-manusia seperti goblin memang sering menimbulkan kontroversi.
Hal serupa terjadi pada karakter Ryuk dalam Death Note versi Netflix, atau Sonic dalam film pertama yang bahkan memaksa studio melakukan redesign besar-besaran.
Akan tetapi, para penggemar cukup lega dengan tetap digunakannya pedang sebagai senjata utama para karakter.
Mereka berharap agar film ini dapat mempertahankan elemen-elemen kunci dari cerita asli secara konsisten, tanpa terombang-ambing dengan pendekatan yang berbeda.
Simak juga harapan dari para penggemar tentang kelanjutan cerita dari seri live action ini…