Pada babak 16 besar yang akan digelar Kamis (15/5), Adnan/Indah dijadwalkan akan menghadapi pasangan asal Jepang, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito, yang sebelumnya menumbangkan rekan senegara mereka, Verrel/Lisa.
Berdasarkan performa lawan di babak pertama, pasangan Jepang ini cukup disiplin dalam bertahan dan cepat mengubah strategi permainan.
Namun, jika Adnan/Indah mampu menjaga ritme dan konsistensi seperti saat menghadapi Jiang/Wei, mereka punya peluang besar untuk melaju ke perempat final.
Kuncinya adalah tetap sabar saat rally panjang dan memaksimalkan peluang saat lawan mulai kehilangan tempo permainan.
Faktor non-teknis seperti adaptasi dengan kondisi lapangan dan tekanan psikologis sebagai “giant killer” juga bisa mempengaruhi performa.
Tapi kemenangan atas pasangan nomor satu dunia tentu menambah kepercayaan diri Adnan/Indah secara signifikan.
Siapa sebenarnya sosok di balik kejutan besar ini?
Adnan Maulana, kelahiran Jambi, 23 Oktober 1999, dikenal sebagai pemain dengan kemampuan serang yang solid dan naluri net yang tajam.
Ia pernah menjadi bagian dari tim nasional junior dan beberapa kali tampil di level senior dengan performa konsisten.
Sejak dipasangkan dengan Indah Cahya, performanya semakin meningkat.
Data terbaru dari BWF mencatat bahwa Adnan kini menempati peringkat 23 dunia di sektor ganda campuran per Mei 2025.
Sementara itu, Indah Cahya Sari Jamil adalah pemain muda potensial kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan, 16 Maret 2002.
Ia merupakan mantan juara dunia junior di sektor campuran bersama Leo Rolly Carnando, dan dikenal memiliki refleks cepat serta pengembalian bola yang presisi.
Pasangan ini mulai dipasangkan pada akhir 2023 dan perlahan menanjak ke papan atas berkat chemistry yang semakin padu.
Keduanya kini berada di bawah binaan Pelatnas PBSI Cipayung dan menjadi andalan baru Indonesia di turnamen level BWF World Tour Super 500 hingga Super 1000.
Sebagai informasi, Adnan/Indah belum pernah menang atas Jiang/Wei dalam dua pertemuan sebelumnya.
Kemenangan Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil di babak pertama Thailand Open 2025 bukan hanya sekadar lolos ke babak selanjutnya.
Lebih dari itu, kemenangan ini memperlihatkan bahwa Indonesia masih memiliki pasangan-pasangan muda potensial yang mampu bersaing di level tertinggi.
Dengan performa yang matang, strategi permainan yang cerdas, dan chemistry yang terus tumbuh, Adnan/Indah kini menjadi harapan baru di sektor ganda campuran.
Menarik untuk dinantikan apakah mereka akan terus melaju dan menciptakan kejutan lainnya di Thailand Open 2025.
Tetap pantau update Thailand Open 2025 hanya di DB News dan beri dukungan untuk wakil Merah Putih agar bisa terus mengharumkan nama bangsa di kancah dunia!(*)
Pada babak 16 besar yang akan digelar Kamis (15/5), Adnan/Indah dijadwalkan akan menghadapi pasangan asal Jepang, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito, yang sebelumnya menumbangkan rekan senegara mereka, Verrel/Lisa.
Berdasarkan performa lawan di babak pertama, pasangan Jepang ini cukup disiplin dalam bertahan dan cepat mengubah strategi permainan.
Namun, jika Adnan/Indah mampu menjaga ritme dan konsistensi seperti saat menghadapi Jiang/Wei, mereka punya peluang besar untuk melaju ke perempat final.
Kuncinya adalah tetap sabar saat rally panjang dan memaksimalkan peluang saat lawan mulai kehilangan tempo permainan.
Faktor non-teknis seperti adaptasi dengan kondisi lapangan dan tekanan psikologis sebagai “giant killer” juga bisa mempengaruhi performa.
Tapi kemenangan atas pasangan nomor satu dunia tentu menambah kepercayaan diri Adnan/Indah secara signifikan.
Siapa sebenarnya sosok di balik kejutan besar ini?
Adnan Maulana, kelahiran Jambi, 23 Oktober 1999, dikenal sebagai pemain dengan kemampuan serang yang solid dan naluri net yang tajam.
Ia pernah menjadi bagian dari tim nasional junior dan beberapa kali tampil di level senior dengan performa konsisten.
Sejak dipasangkan dengan Indah Cahya, performanya semakin meningkat.
Data terbaru dari BWF mencatat bahwa Adnan kini menempati peringkat 23 dunia di sektor ganda campuran per Mei 2025.
Sementara itu, Indah Cahya Sari Jamil adalah pemain muda potensial kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan, 16 Maret 2002.
Ia merupakan mantan juara dunia junior di sektor campuran bersama Leo Rolly Carnando, dan dikenal memiliki refleks cepat serta pengembalian bola yang presisi.
Pasangan ini mulai dipasangkan pada akhir 2023 dan perlahan menanjak ke papan atas berkat chemistry yang semakin padu.
Keduanya kini berada di bawah binaan Pelatnas PBSI Cipayung dan menjadi andalan baru Indonesia di turnamen level BWF World Tour Super 500 hingga Super 1000.
Sebagai informasi, Adnan/Indah belum pernah menang atas Jiang/Wei dalam dua pertemuan sebelumnya.
Kemenangan Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil di babak pertama Thailand Open 2025 bukan hanya sekadar lolos ke babak selanjutnya.
Lebih dari itu, kemenangan ini memperlihatkan bahwa Indonesia masih memiliki pasangan-pasangan muda potensial yang mampu bersaing di level tertinggi.
Dengan performa yang matang, strategi permainan yang cerdas, dan chemistry yang terus tumbuh, Adnan/Indah kini menjadi harapan baru di sektor ganda campuran.
Menarik untuk dinantikan apakah mereka akan terus melaju dan menciptakan kejutan lainnya di Thailand Open 2025.
Tetap pantau update Thailand Open 2025 hanya di DB News dan beri dukungan untuk wakil Merah Putih agar bisa terus mengharumkan nama bangsa di kancah dunia!(*)